Rabu, 17 Agustus 2016

Tentang Pengalaman PATI

Nama saya Riska Yudia Binangun Asmoro. Lahir di Kediri,04 maret 1998. Saya adalah anak pertama dari tiga bersaudara dan tinggal di Kab.Probolinggo yang biasa dikenal kota santri ataupun kota industri. Saya mahasiswa jurusan DIII keuangan dan Perbankan. Jadi di Malang ini saya adalah perantauan demi menuntut ilmu haha.

Ini baru pertama kalinya saya memiliki blog, jadi mohon maaf jika tampilan blog atau informasi dalam blog tidak memuaskan. Semoga isi blog saya bisa bermanfaat bagi kalian semua. Terima kasih.

Masjid KH. Bedjo Damoleksono



Masjid bernuansa Tiongkok ini terletak satu lokasi dengan Rumah Sakit Umum UMM yang lebih detailnya berlokasi di Jl. Tlogomas, sekitar 500 meter dari kampus III Universitas Muhammadiyah Malang. Masjid ini benar-benar unik dan istimewa karena tidak dibangun oleh muslim tionghoa atau semacamnya, namun masjid ini di bangun oleh Universitas Muhammadiyah sendiri sesuai dengan namanya yang diambil dri salah satu pelopor muhammadiyah.
Karena menurut rektor UMM, Dr. Muhadjir Effendy, MAP membangun moral jauh lebih penting daripada membangun fisik maka pembangunan masjid ini merupakan sarana pendekatan masyarakat terhadap Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah sendiri. Beliau berharap agar keberadaan masjid ini akan menjadi fasilitas untuk mendekatkan rumah sakit dengan masyarakat.
Dipilihnya arsitektur Tiongkok dengan tiga lapis atap masjid, menandakan bahwa UMM bersifat terbuka, plural dan bisa belajar dari mana saja, termasuk ke negeri China. Tiga lapis atap yang mirip masjid Muhammad Cheng Ho Pasuruan itu, menandakan kekuatan Iman, Islam dan Ihsan. Masjid Kyai Bedjo memiliki struktur bangunan yang khas. Gaya arsitekturnya meniru gaya Tionghoa, yang mengingatkan kita pada bentuk bangunan masjid Muhammad Cheng Ho di Pasuruan. Filosofi yang hendak dibangun dari bentuk bangunan itu, diambil dari anjuran Islam untuk mencari ilmu hingga ke negeri Cina. Dengan demikian, siapapun yang melihat dan berkunjung di masjid itu diharapkan bisa terinspirasi hadis nabi ‘tuntutan ilmu sampai ke Cina.

Book Store UMM




Bookstore UMM diresmikan pada tanggal 21 Agustus 2005. Sebagai salah satu unit bisnis Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam masa beroperasi Bookstore UMM telah mengalami perkembangan dari berbagai sisi meskipun dalam masa perkembangannya masih terdapat banyak kekurangan. terdapat beberapa kendala yang begitu mempengaruhi kinerja Bookstore UMM sejak beroperasi selama kurang lebih 4 tahun 4 bulan. Kendala tersebut masih dirasakan sampai sekarang misalnya jumlah mobilitas penjualan yang rendah.

Sampai saat ini Bookstore UMM telah memiliki 3 divisi yaitu divisi buku, divisi stationery dan divisi computer, dan beberapa waktu yang lalu Bookstore UMM mengembangkan satu divisi baru yang bekerjasama dengan pihak perorangan dengan membentuk unit usaha baru yang dinamai pusat souvenir UMM, dimana pihak perseorangan ini dipilih karena memiliki visi dan misi yang sama dengan universitas muhammadiyah malang. Pangsa pasar yang dituju oleh pusat souvenir ini terutama dari kalangan civitas UMM maupun kalangan non civitas diharapkan mampu memberikan kontribusi yang lebih baik dalam perkembangan Bookstore UMM di masa sekarang dan masa mendatang. 3 (tiga) divisi yang dimiliki Bookstore UMM ini berada 1 (satu) lantai dengan display yang terbagi sebelah barat untuk display divisi alat tulis kantor dan sebelah timur untuk display divisi buku dan divisi computer.

Berpijak pada rencana jangka panjang Bookstore UMM yang mengacu pada beberapa toko di area Malang dan sekitamya, Bookstore berupaya mengembangkan konsep baru dalam upaya promosi atas Bookstore UMM, penciptaan brand baru dalam menunjang proses pemasaran mulai dikembangkan sejak November 2010. Berpijak pada kondisi real Bookstore UMM dimasa sekarang, akan dikembangkan sebagai One Stop Market Of Education and Shopping.

Hotel UMM



Siapa yang tidak mengenal Universitas Muhammadiyah Malang, pastinya sudah akrab bukan terdengar di telinga Anda semua terutama para mahasiswa dan mahasiswi Indonesia. UMM berdiri sejak tahun 1964 dan hingga kini masih menjadi Universitas yang unggul di berbagai macam bidang keahlian di Indonesia. Siapa sangka di Universitas Muhammadiyah Malang ini berdiri Hotel UMM Inn yang di klaim sebagai hotel pendidikan pertama yang berlokasi di Kota Malang.  Hotel UMM Inn sendiri terletak di Jl. Raya Sengkaling no. 1 Dau, sekitar 3 mil dari pusat Kota Malang dan juga dekat dengan Kota Wisata Batu.

Hotel UMM Inn Malang menawarkan beragam fasilitas yang pastinya siap memuaskan Anda selama berada di area Hotel seperti AC room, coffe shop, restaurant, wi-fi, shower & bathtub, live acoustic, 24 jam service room dan masih banyak layanan lainnya. Hotel ini memiliki total kamar sekitar 48 kamar yang terbagi menjadi beberapa tipe kamar antara lain Standart, Superior, Deluxe, Junior Suite, Suite dan Extra Bed. Untuk tarif perkamarnya dimulai dari harga Rp.140.000 untuk tipe kamar Extra Bed sampai dengan Rp.700.000 untuk tipe kamar Suite. Selain tempat penginapan yang nyaman, Hotel UMM Inn Malang juga bisa dijadikan tempat pertemuan untuk beragam acara seperti wisuda, konferensi, pesta hingga seminar.

Budaya khas PROBOLINGGO

KEBUDAYAAN KOTA PROBOLINGGO

dsgag
Tambakrejo adalah sebuah desa yang berada di Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo, provinsi Jawa Timur, Indonesia. Tambakrejo merupakan salah satu desa di Kec. Tongas yang terletak di pantai Selat Madura.

 KOTA PROBOLINGGO

Perlu kita ketahui bersama Kota Probolinggo adalah kota yang memiliki berbagai macam potensi dasar dalam pembangunan. Hal ini dapat dilihat dari berbagai macam aspek dan potensi yang dimiliki seperti potensi perikanan, pertanian dan kebudayaan sebagai salah satu aset untuk membangun kota Probolinggo. Jika kita berbicara tentang kebudayaan, kebudayaan adalah aset yang sangat peka dan wajib dimiliki oleh setiap daerah karena budaya sendiri adalah suatu hasil dari pola tingkah laku yang didapat dan disampaikan melalui berbagai macam bentuk, seperti melalui kesenian, adat-istiadat bahkan kebiasaan yang sudah mendarah daging dan membentuk suatu kepribadian yang dilakukan baik individu maupun kelompok tertentu.
Hal ini senada dengan Drs. Priyono yang menegaskan bahwa kebudayaan adalah sesuatu yang pasti dimiliki oleh semua daerah, termasuk kota Probolinggo. Pemikiran bahwa kebudayaan sebagai aset pariwisata daerah sangat perlu dimantabkan, karena kebudayaan yang ada tidak sekedar yang tumbuh dari masyarakat, tetapi harus dibangun dikembangkan, Beberapa unsur kebudayaan yang ada di kota ini, hampir semuanya berpotensi menjadi sebuah materi pariwisata. Sebagaimana pengertian kebudayaan adalah sistem tingkah laku yang telah diatur bersama dan didukung oleh pemikiran dan nilai-nilai yang mempunyai beberapa fungsi untuk mengawal dan mengatur kehidupan individu dan masyarakat.
Setelah memahami apa arti sebenarnya dari Kebudayaan maka sudah sepatutnya kita mengetahui Seni dan Budaya apa saja yang sebenarnya sudah dimiliki oleh Kota Probolinggo yang mampu menumbuh kembangkan aspek Pariwisata. Baik dari sisi Kesenian, Tradisi hingga Adat istiadat.
  1. Jaran Bodhag dan Jaran Kencak
Jaran Bodhag dalam terminologi bahasa Jawa “Jaran” berarti kuda dan “bodhak” (bahasa Jawa dialek Jawa Timur, khususnya wilayah Timur) berarti wadah, bentuk lain. Walaupun belum diketahui angka tahun yang pasti sejak kapan kesenian “Jaran Bodhag” ini mulai diciptakan dan dikenal oleh masyarakat kota Probolinggo, namun dari beberapa sumber diketahui bahwa “Jaran Bodhag” diciptakan oleh orang-orang kota Probolinggo pada zaman awal kemerdekaan.
Pada waktu itu orang-orang Probolinggo, terutama orang-orang pinggiran dan miskin mendambakan suatu seni pertunjukan. Seni pertunjukan yang populer di kalangan masyarakat kota Probolinggo adalah “Jaran Kencak”, yakni kuda (jaran) yang “ngencak” (menari). “Jaran Kencak” sebutan dalam dialek lokal untuk menyebut “Kuda Menari”, sejenis pertunjukkan yang menggunakan kuda yang dilatih khusus untuk menari dan dirias dengan pakaian serta aksesoris lengkap.
Pada kalangan masyarakat miskin, yang karena kemiskinannya mereka tidak mampu memiliki atau menyewa kuda untuk “Jaran Kencak” ini, mereka membuat modifikasi Jaran Kencak dengan jaran (kuda) tiruan. Terbuat dari kayu menyerupai kepala kuda sampai leher, kemudian leher kuda kayu itu disambung dengan peralatan lengkap dengan aksesoris mirip “Jaran Kencak” asli, yang memungkinkan seseorang dapat berdiri di dalam dan dikelilingi aksesoris kuda. “Penunggang” kuda seolah-olah naik kuda, padahal ia berdiri dan berjalan (dengan kaki sendiri ) dengan menyangga leher kepala kuda lengkap dengan aksesorisnya sehingga dari jauh mirip orang yang naik “Jaran Kencak” itulah yang disebut dengan “Jaran Bodhag”.
Pada saat ini “Jaran Bodhak” masih populer di kalangan masyarakat kota Probolinggo. Dan kesenian ini biasanya digunakan untuk mengiringi dan mengarak acara hajatan, pernikahan, khitanan, dan sebagainya. Menurut Bpk. Priyono bentuk penyajian kesenian ini adalah arak-arakan di jalan maupun di halaman rumah. Kesenian ini tumbuh dan berkembang di mayarakat Probolinggo yang sampai sekarang masih aktif untuk mengadakan kegiatan pembinaan dan pementasan. Penyajian kesenian ini diiringi dengan musik tradisional yang terdiri dari kenong, gong, kendang, dan sronen. Jaran Bodhag dibawa oleh dua orang dengan sebutan janis dan penunggang jaran. Dalam penyajiannya juga ditampilkan tembang-tembang tradisi khas Jaran Bodhag dengan pakaian penuh gemerlapan, menarik, unik, yang didesain sendiri oleh pemiliknya dengan segala kemampuan estetiknya. Siapapun bisa naik Jaran Bodhag, karena gerakannya tidak rumit, tinggal mengikuti irama yang muncul dari musik kenong telo’. Keberadaan kesenian Jaran Bodhag ini merata diseluruh Kecamatan Kota Probolinggo.
  1. Ludruk
Ludruk merupakan satu bentuk pementasan drama kehidupan yang disajikan dengan pendekatan kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa Timur pada umumnya. Lain halnya dengan kesenian ketoprak yang dalam penyajiannya menampilkan cerita legenda atau sejarah yang dikemas apik dengan memakai busana dan bahasa jawa, ludruk lebih mengedepankan cerita heroik dengan setting kebanyakan mengenai kehidupan masyarakat Jawa Timur.
Ludruk tumbuh dan berkembang hampir di semua daerah di Jawa timur bagian timur, termasuk di daerah Probolinggo. Tampilan ludruk khas Probolinggo jelas memiliki perbedaan dibandingkan dengan ludruk-ludruk di Surabaya atau di daerah lainnya, yakni pada bahasa yang dipakai. Ludruk di Probolinggo menggunakan bahasa Jawa Ngoko yang dicampur dengan bahasa Madura Pesisiran, baik dalam bentuk kidungan ataupun dialog para pemainnya. Walaupun dari segi bahasa yang dipakai berbeda, tetapi dalam hal pakem masih memiliki cerita yang sama. Hanya di beberapa bagian atau adegan diselipkan adegan tambahan yang bercirikan Probolinggo. Dan kesenian ludruk ini sering ditemui pada acara-acara hajatan.
Ludruk merupakan Seni pertunjukan yang lebih menonjolkan drama kehidupan sehari hari dengan model garap lawakan, Walaupun Ludruk juga kadang membawakan cerita legenda dan sejarah, keberadaannya cukup mewarnai dan menjadi hiburan masyarakat yang menarik. Ludruk adalah kesenian tradisi yang masih hidup di kota Probolinggo, kesenian peran yang bisa menggunakan segala bahasa, jawa, madura, Indonesia atau inggris sekalipun, juga enak dan pantas-pantas saja ketika menggunakan bahasa campuran.
  1. Ojung
Tradisi Ojung adalah tradisi saling pukul badan dengan menggunakan senjata rotan yang dimainkan oleh dua orang. Kedua peserta Ojung akan saling bergantian memukul tubuh lawannya. Jika peserta satu memukul, maka lawannya akan berusaha menangkis dan menghindar.
Tradisi ini memang mirip dengan olahraga Pedang Hanggar, dimana warga diajak beradu teknik dan kemampuan saling memukul dengan menggunakan sebilah rotan. Terdapat aturan permainan dalam tradisi ini, yakni setiap pemain memiliki jatah memukul dan menangkis masing-masing 3 kali. Bagi siapa yang banyak mengenai lawannya ketika memukul maka dialah yang menang.
Tradisi ini memiliki tujuan untuk menghindari datangnya bencana alam atau tolak bala’ dan selalu diselenggarakan pada setiap tahun. Keunikan lainnya dari tradisi ini adalah sebelum acara dimulai, warga selalu melakukan ritual terlebih dahulu berupa permohonan do’a kepada yang Maha Kuasa, agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar dan tanpa ganjalan yang tidak diinginkan.
  1. Karapan Sapi Brujul
Karapan Sapi Brujul sebenarnya bermula dari keseharian petani membajak sawahnya. Kemudian dikembangkan menjadi perlombaan yang diadakan pada setiap musim tanam padi tiba. Karapan Sapi Brujul ini dilaksanakan di area persawahan.
Setiap sapi yang memenangkan perlombaan Karapan Sapi Brujul, dapat dipastikan memiliki nilai jual yang sangat tinggi. Sehingga sapi yang mengikuti perlombaan ini dipastikan memiliki kualitas yang cukup baik. Tidak heran jika perlombaan ini sampai mengeluarkan biaya yang cukup besar.
Karena antusias masyarakat yang cukup besar, Karapan Sapi Brujul ini dijadikan sebagai obyek wisata kota Probolinggo. Sekarang ini perlombaan ter-sebut tidak lagi dilaksanakan pada musim tanam padi saja, namun di luar musim tersebut juga sering diselenggarakan.
  1. Karapan Kambing
Karapan Kambing, sebenarnya bermula dari sekedar menjadi obat kejenuhan dalam keseharian setelah menjalani kewajiban sebagai petani atau pedagang. Karapan Kambing ini merupakan perlombaan yang digelar setiap satu tahun sekali.
Sama seperti halnya karapan sapi, kambing-kambing ini menggunakan kaleles (rangka kayu yang diikatkan ke badan kambing), lalu kemudian diadu kecepatan dengan lawan pasangan lainnya. Dalam Karapan Kambing, kambing-kambing yang dilombakan tidak dibedakan berdasarkan ukurannya baik besar atau kecil. Semua kambing yang diperlombakan adalah kambing dengan jenis kelamin betina.
Ketika berada di arena perlombaan, kambing-kambing ini dilengkapi dengan beberapa peralatan. Beberapa peralatan yang digunakan diantaranya adalah jepitan telinga kambing, rekeng (sejenis bandulan tapi terpaku), kaleles, kalonongan (terbuat dari keleng kecil biasanya bekas dari korek api. Dan peralatan yang terpenting sebenarnya adalah balsam dan minyak angin. Karena pada beberapa bagian tubuh kambing akan dilumuri balsem dan minyak angin sehingga kambing tersebut akan merasakan kepanasan dan akan berlari kencang sekuat tenaga.
Ciri dari kambing karapan yang bagus terletak pada bentuk kepala yang cenderung kecil, badan lurus, pangkal kaki depan tampak besar, posisi badan seperti nungging, usia minimal 3 bulan dan belum beranak. Postur yang demikian sering menjadi pemenang dalam perlombaan karapan kambing ini.
  1. Petik Laut
Tradisi Sya’banan. Tradisi ini berasal dari masyarakat yang bertujuan untuk menyambut hadirnya bulan puasa. Biasanya pada tanggal 15 bulan Sya’ban (15 hari sebelum bulan puasa tiba) masyarakat hadir dengan membawa makanan dan bersuka cita sambil duduk-duduk di tepian pantai menikmati panorama laut yang tertimpa sinar bulan purnama. Tradisi seperti ini sudah dilakukan oleh masyarakat setiap tahun. Sehubungan dengan tradisi itu diadakan lomba balap perahu (Petik Laut).
Setiap tahunnya para nelayan yang tergabung di dalam Paguyuban Nelayan selalu mengadakan kegiatan ritual yang telah ditetapkan menjadi event tahunan oleh Pemerintah Kota Probolinggo yaitu kegiatan Petik Laut ini. Kegiatan ini melambangkan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan YME atas rahmat dan karunia-Nya kepada seluruh umat. Selain itu kegiatan ini bertujuan untuk tetap melestarikan budaya gotong-royong dan kebersamaan yang telah diwariskan secara turun-temurun dari para leluhur sehingga menjadi tradisi di daerah sepanjang pesisiran pantai kota Probolinggo.
  1. Perahu Hias
Lomba Perahu Hias merupakan tradisi masyarakat pesisiran pantai kota Probolinggo yang secara beriringan untuk berlomba menghias kapal atau perahu dengan bermacam-macam hiasan yang menarik. Lomba ini selalu mampu menarik minat para wisatawan baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Kegiatan ini telah menjadi event tahunan dan diselenggarakan bertepatan dengan hari jadi Kota Probolinggo pada tanggal 4 September.
sumber: http://soeherman-cintabudayakotaprobolinggo.blogspot.com/

Uniknya Batik Manggur Khas Kota Probolinggo

DSC02603 ManggaAnggurDasarKuning275-400
Satu lagi keunikan datang dari Kota Probolinggo. Tidak seperti di daerah lain pada umumnya, batik khas Kota Probolinggo bercorak Manggur atau lebih jelasnya Mangga dan Anggur.
Sebagai salah satu ikon Kota Probolinggo, buah Mangga dan Anggur menjadi identitas bagi para pengrajin batik di kota yang terkenal sebagai Bayuangga (Bayu, Angin, Anggur dan Mangga).
Sejarah tentang Batik Manggur dimulai pada tahun 1883, yang ditandai dengan pameran khusus Batik Probolinggo di Amsterdam Belanda dengan total 150 motif.
Batik Khas Kota Probolinggo dengan motif yang terkesan alami, diambil dari motif-motif yang bernuansa alam seperti motif Anggur, Mangga, Bayu, dan Angin, atau perpaduan dari unsur keempatnya, sehingga memberikan nuansa alami dan khas bagi para penggemar kain atau pakain batik.
Batik Khas Kota Probolinggo mempunyai nuansa keunikan seperti motif Anggur dan Mangga, karena Anggur dan Mangga ini merupakan salah satu ciri khas Kota Probolinggo.
pembuatan corak atau motif Batik Khas Kota Probolinggo harus menguasai tekhnik pembuatan batik secara manual atau batik tulis dengan nuansa alami seperti unsur Bayu, Angin, Anggur dan Mangga (Bayuangga), sehingga batik mempunyai corak khas dan berbeda dengan batik-batik yang lain.
Batik Khas Kota Probolinggo yang asli dibuat secara tradisional atau jenis batik tulis yang bermoif alamiah, cara pembuatannya yaitu dengan cara menggambar batik, terus memakai malam, setelah itu diwarnai sesuai dengan motif. Kalau mangga biasanya berwarna hijau, kalau Anggur pakai warna ungu dan memakai water glass, dicuci rebus, kemudian dicuci memakai air hangat dan dikeringkan
“Batik Khas Kota Probolinggo, ini sepenuhnya didorong oleh Pemkot Probolinggo untuk berkembang dan menjadi salah satu identitas Kota Probolinggo, yang diakui masyarakat Indonesia

Ciri khas PROBOLINGGO

 Probolinggo city
Kota Probolinggo yang Bersayap
Daerah tempat tinggal saya merupakan kota yang kecil dan penghuni manusianya pun banyak pula. Yang daerahnya dekat sekali dengan pesisir pantai utara jawa(PANTURA) yang jalannya merupakan bekas pembuatan jalan anyer sampai panarukan yang dibuat Daendles orang eropa yang menjajah Indonesia.
Kota Probolinggo Terletak sekitar 100 km sebelah tenggara Kota Surabaya, Kota Probolinggo berbatasan dengan Selat Madura di sebelah utara, serta Kabupaten Probolinggo di sebelah timur, selatan, dan tengah. Kota ini juga terdapat pelabuhan perikanan yang cukup besar.
Adapun batas wilayah administrasi Kota Probolinggo meliputi :
1. Sebelah Utara : Selat Madura
2. Sebelah Timur : Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo
3. Sebelah Selatan : Kecamatan Leces, Wonomerto, Sumberasih Kab. Probolinggo
4. Sebelah Barat : Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggobatas
Cuaca kota Probolinggo ini  Apabila dibandingkan dengan rata-rata curah hujan tahun 2006 sebesar 1.368 mm dengan 74 hari hujan, maka kondisi tahun 2007 lebih kering dibandingkan tahun 2006, dimana curah hujan per hari pada tahun 2006 sebesar 3,75 mm/hari, sedangkan curah hujan per hari pada tahun 2007 sebesar 2,94 mm/hari. Curah hujan terlebat terjadi pada bulan Pebruari dan Maret rata-rata sebesar 19,84 mm per hari. Selain itu pada bulan Juli sampai dengan September di Kota Probolinggo terdapat angin kering yang bertiup cukup kencang (kecepatan dapat mencapai 81 km/jam) dari arah tenggara ke barat laut, angin ini populer dengan sebutan “ Angin Gending “ .
Topografi wilayah Kota Probolinggo terletak pada ketinggian 0 sampai kurang dari 50 meter dia atas permukaan air laut. Apabila ketinggian tersebut dikelompokkan atas; ketinggian 0 -10 meter, ketinggian 10 -25 meter, ketinggian 25 -50 meter. Semakin ke wilayah selatan, ketinggian dari permukaan laut semakin besar. Namun demikian seluruh wilayah Kota Probolinggo relatif berlereng (0 – 2%). Hal ini mengakibatkan masalah erosi tanah dan genangan cenderung terjadi di daerah ini.
FOTO KOTA PROBOLINGGO
Karakteristik sosial ini penduduk Kota Probolinggo dapat dilihat dari segi etnik dan budaya masyarakatnya. Masyarakat Probolinggo dilihat dari sosial budaya sebagian berasal dari budaya agraris (petani dan nelayan) dan berkembang menjadi masyarakat urbanis. Sedangkan ditinjau dari suku, sebagian besar merupakan Suku Jawa dan Madura yang terkenal ulet, lugas, terbuka, dan kuat dalam mengarungi kehidupan (berjiwa wiraswasta tinggi). Selain itu perpaduan masyarakat dan budaya yang masih asli dicerminkan dengan gotong royong, dan adat budaya khas, serta diwarnai dengan unsur Islam. Hal ini dapat dipandang sebagai potensi masyarakat sehingga menjadi modal dalam peningkatan sumber daya manusia sehingga terbentuk suatu masyarakat yang handal dan berkembang dan mudah tanggap terhadap kemajuan. Lebih dari itu potensi potensi yang ada menjadikan ketahanan sosial masyarakat akan mampu menangkal dan menyaring kemungkinan adanya pengaruh budaya luar yang negatif.
Salah satu wujud kekhasan budaya masyarakat ialah lahirnya seni budaya khas daerah seperti seni tari, seni suara, seni musik dan seni rupa. Hal ini selain memperkuat budaya masyarakat juga menjadi aset yang bisa dikembangkan untuk wisata maupun industri.
Status sungai-sungai utama yang terdapat di Kota Probolinggo adalah Sungai Kedunggaleng, Umbul, Banger, Legundi, Kasbah dan Pancur. Dengan rata-rata panjang aliran sungai mencapai 4.94 km, yang terpanjang alirannya adalah Sungai Banger dengan panjang aliran mencapai 6.40 km dan yang terpendek alirannya adalah Sungai Pancur dengan aliran hanya 3.20 km. Sungai tersebut mengalir sepanjang tahun dari arah selatan ke utara sesuai dengan kelerengan wilayah. Air sungai dimanfaatkan untuk kebutuhan pertanian dan perikanan, hal ini dimungkinkan karena sungai tersebut belum tercemar oleh industri-industri besar yang memang tidak terdapat di Kota Probolinggo.
Dalam rangka mewujudkan visi pembangunan Kota Probolinggo tersebut ditempuh melalui 8 (delapan) misi pembangunan sebagai berikut :
Mewujudkan Trikarsa Bina Praja, yaitu tiga kehendak masyarakat Kota Probolinggo untuk melestarikan ciri khas Kota Bayuangga (Angin, Anggur dan Mangga), membangun citra kota Indaditasi (Industri, Perdagangan, Pendidikan dan Transportasi), dan membudayakan motto Kota Bestari (Bersih, Sehat, Tertib, Aman, Rapi dan Indah). Mewujudkan peningkatan penghayatan dan pengamalan nilai-nilai agama dan harmonisasi antar kelompok masyarakat ;
Mewujudkan peningkatan aksesibilitas serta kualitas kesehatan;
Mewujudkan penanggulangan kemiskinan, perbaikan iklim ketenagakerjaan, dan memacu kewirausahaan ;
Mewujudkan peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan percepatan pembangunan infrastruktur ;
Mewujudkan optimalisasi pengelolaan sumber daya alam dan fungsi lingkungan hidup ;
Mewujudkan ketenteraman dan ketertiban, supremasi hukum dan HAM ;
Mewujudkan revitalisasi proses desentralisasi dan otonomi daerah melalui reformasi birokrasi dan peningkatan pelayanan publik.
Ini adalah beberapa makanan khas kota Probolinggo yang terkenal yaitu :
Camilan kripik kentang
Selain makanan tradisional, Probolinggo juga banyak bergerak pada makanan kecil atau camilan khas Probolinggo. Salah satunya adalah keripiki Kentang, yang terbuat dari kentang segar dengan hasil yang renyah.





minuman pokak

Produk lainnya adalah Pokak, yaitu minuman yang terbuat dari rempah-rempah Indonesia, seperti; kayumanis, jahe dan gula. Minuman ini dikemas ke dalam botol dan dikategorikan dalam minuman kesehatan.





Mangga Probolinggo
Hampir semua orang mengenal mangga Probolinggo, rasanya manis dan segar. Saat musim mangga bulan Mei-Oktober, mangga Probolinggo akan membanjiri pasar hingga ke kota-kota besar seperti Jakarta. Di luar Probolinggo harganya agak sedikit mahal ini karena ongkos kirim dibebankan pada pembeli, sedangkan di Probolinggo sendiri harganya murah sehingga banyak yang membawanya sebagai oleh-oleh. Terdapat 12 kecamatan sebagai sentra mangga antara lain di Kecamatan Tongas, Pakuniran, Gading, Maron, Banyuanyar, Besuk, Wonomerto, Paiton, Leces, Kota Anyar, Tegal Silwan dan Krejengan. Varietas mangga yang dikembangkan antara lain Arumanis dan Manalagi. Mangga Probolinggo terutama varietas Arumanis sangat populer dan sudah dipasarkan di dalam negeri maupun di pasar internasional seperti Singapura.
Selain mangga, di Probolinggo juga terdapat buah unggulan dan khas yaitu anggur. Di daerah tertentu, buah anggur juga tumbuh subur di pekarangan rumah penduduk. Salah satu daerah yang terkenal dengan kualitas anggur terbaik yanitu Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan Kota Probolinggo. Buah anggur bahkan sudah diproduksi dalam bentuk jus anggur dari berbagai jenis yang berbeda, antara lain jenis Probolinggo Super, Prabu Bestari, Belgie dan Caroline Black Rose. Kota Probolinggo juga berhasil mengembangkan anggur dengan baik, khususnya jenis Prabu Bestari yang saat ini dikembangkan secara besar-besaran di Probolinggo. Prabu Bestari sendiri merupakan varietas hasil pengembangan dari jenis anggur Probolinggo Super. Bentuknya sedikit lebih besar dari Probolinggo Super, sementara cita rasanya lebih enak dan lebih manis.
Kepiting Olok

Olok, adalah istilah yang digunakan oleh masyarakat Probolinggo untuk menyebut kepiting muda yang terdapar di pantai. Kepiting muda ini diolah dan diberi campuran udang dan bumbu. Kemudian dimasukkan lagi ke dalam cangkang kepiting yang berukuran besar. Cangkang dari kepiting muda ini masih lembut sehingga rasanya gurih. Probolinggo memang terkenal dengan kekayaan olahan lautnya, selain kepiting ada pula hidangan lain berbahan kerang simping. Kerang simping atau scallop ini sangat mudah ditemui di daerah pantai.
Biasanya kerang simping ini memiliki cangkang yang lebar dan datar, umumnya disajikan sebagai hidangan pembangkit selera, yaitu sup simping. Kerang simping disajikan bersama wortel, kacang polong dan jagung manis sehingga menghasilkan cita rasa asin dan gurih. Menu unik lainnya yaitu oseng ikan jenggelek. Cara memasaknya cukup sederhana, dengan bahan antara lain ikan jenggelek yang dipotong-potong, bawang putih, bawang bombay, lengkuas, cabe rawit, cabe besar merah, cabe besar hijau dan bumbu penyedap.
Ketak Kratok

Makanan lain yang dapat dijumpai di Probolinggo adalah Oncer, dan ternyata Oncer ini masih banyak dijumpai di daerah Kecamatan Bantaran karena sebagian masyarakatnya masih mengkonsumsi Oncer. Makanan Oncer atau yang kerap disebut dengan sorghum atau jagung cantel. Sebagai lauknya yang khas yaitu mortes yang biasa disebut remis. Untuk Oncer, bisa juga diolah menjadi berbagai bahan makanan dan minuman. Untuk makanan pokok Oncer ini dijadikan nasi non beras dan rasanya juga tidak kalah dengan beras. Bisa pula diolah menjadi kudapan tape, selanjutnya dijadikan madu mongso,lupis dan mentuk. Untuk mimunan bisa dibuat menjadi dawet oncer dan cao oncer.
Anggur Prabu Bestari

Selain dikenal sebagai Kota Angin dan Kota Mangga, Probolinggo juga dikenal sebagai Kota Anggur. Sekitar dekade 80-an, budidaya anggur ini sempat booming di Probolinggo. Di sepanjang jalan Mastrip Desa Wonoasih, merupakan sentra anggur terbesar di Probolinggo. Ribuan pohon anggur terbentang sejauh mata memandang. Di kiri kanan jalan, buah anggur itu terjuntai mempesona di antara bambu-bambu yang menopangnya. Anggur-anggur itu menggoda siapa saja yang memandangnya, untuk segera memetik dan mencicipinya. Kualitas anggur Probolinggo sendiri tidak perlu diragukan lagi. Bentuknya segar, warnanya cerah
, manis rasanya dan harum aromanya.

Makanan khas PROBOLINGGO

Masakan Khas Probolinggo

Umumnya orang bahkan wisatawan asing sangat mengenal keindahan Gunung Bromo. Tapi tak banyak yang tahu jika diam-diam Probolinggo memiliki hidangan khas pesisir yang nikmat. Sayang sekali bila dilewatkan, padahal hampir dapat dipastikan bahwa wisatawan yang berkunjung ke Bromo akan mengambil jalan untuk pulang melalui wilayah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Kabupaten Probolinggo, terkenal dengan hasil buah-buahan, sayur-sayuran serta hasil perkebunan lainnya. Di Kabupaten Probolinggo, mangga merupakan salah satu komoditas unggulan dan memiliki prospek yang sangat baik. Di tengah serbuah buah-buahan impor, mangga dan anggur Probolinggo mampu bersaing.

Hampir semua orang mengenal mangga Probolinggo, rasanya manis dan segar. Saat musim mangga bulan Mei-Oktober, mangga Probolinggo akan membanjiri pasar hingga ke kota-kota besar seperti Jakarta. Di luar Probolinggo harganya agak sedikit mahal ini karena ongkos kirim dibebankan pada pembeli, sedangkan di Probolinggo sendiri harganya murah sehingga banyak yang membawanya sebagai oleh-oleh. Terdapat 12 kecamatan sebagai sentra mangga antara lain di Kecamatan Tongas, Pakuniran, Gading, Maron, Banyuanyar, Besuk, Wonomerto, Paiton, Leces, Kota Anyar, Tegal Silwan dan Krejengan. Varietas mangga yang dikembangkan antara lain Arumanis dan Manalagi. Mangga Probolinggo terutama varietas Arumanis sangat populer dan sudah dipasarkan di dalam negeri maupun di pasar internasional seperti Singapura.
Selain mangga, di Probolinggo juga terdapat buah unggulan dan khas yaitu anggur. Di daerah tertentu, buah anggur juga tumbuh subur di pekarangan rumah penduduk. Salah satu daerah yang terkenal dengan kualitas anggur terbaik yanitu Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan Kota Probolinggo. Buah anggur bahkan sudah diproduksi dalam bentuk jus anggur dari berbagai jenis yang berbeda, antara lain jenis Probolinggo Super, Prabu Bestari, Belgie dan Caroline Black Rose. Kota Probolinggo juga berhasil mengembangkan anggur dengan baik, khususnya jenis Prabu Bestari yang saat ini dikembangkan secara besar-besaran di Probolinggo. Prabu Bestari sendiri merupakan varietas hasil pengembangan dari jenis anggur Probolinggo Super. Bentuknya sedikit lebih besar dari Probolinggo Super, sementara cita rasanya lebih enak dan lebih manis.
Untuk hidangan khas, karena Probolinggo merupakan daerah pesisir maka lauknya banyak terdiri dari ikan laut. Terutama olahan berbahan ikan Jenggelek, Rajungan dan Kerang Simping. Hidangan khas Probolinggo antara lain kepiting olok, ketan kratok dan ikan jenggelek. Sedangkan untuk oleh-olehnya ada opak, aneka olahan dari rambak ikan punti, rengginang dan kemasan jamu instan. Jadi, bila anda berkesempatan berkunjung ke Probolinggo tentu anda sudah bisa membayangkan oleh-oleh apa yang dapat dibawa pulang.
Kepiting Olok
Olok, adalah istilah yang digunakan oleh masyarakat Probolinggo untuk menyebut kepiting muda yang terdapar di pantai. Kepiting muda ini diolah dan diberi campuran udang dan bumbu. Kemudian dimasukkan lagi ke dalam cangkang kepiting yang berukuran besar. Cangkang dari kepiting muda ini masih lembut sehingga rasanya gurih. Probolinggo memang terkenal dengan kekayaan olahan lautnya, selain kepiting ada pula hidangan lain berbahan kerang simping. Kerang simping atau scallop ini sangat mudah ditemui di daerah pantai.
Biasanya kerang simping ini memiliki cangkang yang lebar dan datar, umumnya disajikan sebagai hidangan pembangkit selera, yaitu sup simping. Kerang simping disajikan bersama wortel, kacang polong dan jagung manis sehingga menghasilkan cita rasa asin dan gurih. Menu unik lainnya yaitu oseng ikan jenggelek. Cara memasaknya cukup sederhana, dengan bahan antara lain ikan jenggelek yang dipotong-potong, bawang putih, bawang bombay, lengkuas, cabe rawit, cabe besar merah, cabe besar hijau dan bumbu penyedap.
Hidangan ini rasanya benar-benar menggoda karena rasa asin, gurih dan pedas berpadu dengan sempurna. Oseng ikan jenggelek ini paling pas bila dinikmati dengan nasi jagung. Makan nasi berlauk ikan memang nikmat, apalagi bila ditambah dengan sambal yang pedas dan membuat anda tidak berhenti karena keenakan. Bagi penggemar sambal, Probolinggo memiliki sambal yang khas yaitu Sambal Cengeh. Sambal ini merupakan paduan dari mangga muda dan sambal orek. Untuk mangga, dipilih dari jenis Arumanis atau manalagi yang kemudian diiris sebesar korek api. Mangganya sengaja dipilih yang masih muda dan asam. Mangga yang telah diiris lalu dicampurkan bersama sambal orek. Sambal orek sendiri terbuat dari cabe, terasi dan garam.
Ketak Kratok
Makanan lain yang dapat dijumpai di Probolinggo adalah Oncer, dan ternyata Oncer ini masih banyak dijumpai di daerah Kecamatan Bantaran karena sebagian masyarakatnya masih mengkonsumsi Oncer. Makanan Oncer atau yang kerap disebut dengan sorghum atau jagung cantel. Sebagai lauknya yang khas yaitu mortes yang biasa disebut remis. Untuk Oncer, bisa juga diolah menjadi berbagai bahan makanan dan minuman. Untuk makanan pokok Oncer ini dijadikan nasi non beras dan rasanya juga tidak kalah dengan beras. Bisa pula diolah menjadi kudapan tape, selanjutnya dijadikan madu mongso,lupis dan mentuk. Untuk mimunan bisa dibuat menjadi dawet oncer dan cao oncer.
Probolinggo juga memiliki jajanan khas yang mudah ditemui di pasar tradisional yaitu Ketan Kratok. Nama kratok mungkin belum pernah terdengar karena menurut warga, kratok ini memang hanya bisa ditemui di Probolinggo saja. Kratok adalah sejenis kacang koro, berukuran kecil dan untuk mengolahnya membutuhkan ketelatenan. Setelah direndam kemudian dicuci bersih, baru kacang koro ini bisa diolah. Bila salah mengolahnya maka rasanya akan menjadi pahit. Kratok ini bisa dimasak menjadi sayur lodeh atau dicampur dengan ketan. Dalam penyajiannya ketan kratok ditaburi dengan parutan kelapa dan cairan gula merah atau biasa disebut juruh.
Makanan ringan yang saat ini sedang dikembangkan oleh Probolinggo yaitu Opak. Bahan dasarnya berupa ketan yang ditumbuk kemudian dibentuk bulat. Kekhasannya adalah proses pematangan yang tidak digoreng tetapi disangrai atau dipanggang langsung di atas api. Dibutuhkan keahlian tersendiri untuk memanggang opak karena harus matang tanpa membuatnya gosong.
Anggur Prabu Bestari
Selain dikenal sebagai Kota Angin dan Kota Mangga, Probolinggo juga dikenal sebagai Kota Anggur. Sekitar dekade 80-an, budidaya anggur ini sempat booming di Probolinggo. Di sepanjang jalan Mastrip Desa Wonoasih, merupakan sentra anggur terbesar di Probolinggo. Ribuan pohon anggur terbentang sejauh mata memandang. Di kiri kanan jalan, buah anggur itu terjuntai mempesona di antara bambu-bambu yang menopangnya. Anggur-anggur itu menggoda siapa saja yang memandangnya, untuk segera memetik dan mencicipinya. Kualitas anggur Probolinggo sendiri tidak perlu diragukan lagi. Bentuknya segar, warnanya cerah, manis rasanya dan harum aromanya.
Jenisnya beragam mulai dari varietas Probolinggo Biru, Probolinggo Putih dan juga jenis Alfonso Lavalle. Selain dikonsumsi langsung, beragam jenis anggur juga dijadikan jus. Antara lain jenis Probolinggo Super, Prabu Bestari, Belgie dan Caroline Black Rose. Rasanya benar-benar segar. Probolinggo berhasil mengembangkan anggur dengan baik khususnya dari jenis Prabu Bestari. Prabu Bestari sendiri merupakan varietas hasil pengembangan dari jenis anggur Probolinggo Super. Berwarna ungu kemerahan, bentuknya sedikit lebih besar dari Probolinggo Super, sementara cita rasanya lebih enak dan lebih manis.
Pusat Oleh-Oleh Khas
Pemkab Probolinggo memiliki pusat oleh-oleh dan produk khas yang terletak di Desa Tongas Wetan, Kecamatan Tongas. Pusat oleh-oleh dan produk khas yang lebih dikenal dengan sebutan rest area. Selain di Tongas, ada show room bernama Le-Ollena, yang menjual semua produk khas kota ini yaitu di jalan Mastrip. Ada kopi cak sypoel (KCS) yang memiliki beragam produk. Ada kopi jamu, kopi jahe, kopi jaken dan wedang jahe. Produk serba ikan punti antara lain rambak ikan punti, yaitu olahan dari kulit ikan punti. Sementara dagingnya, dijadikan krupuk ikan punti dan ikan punti goreng keriting. Rasanya seperti daging ayam, tanpa bau anyir dan teksturnya renyah.
Di sini anda juga bisa membeli olahan hasil laut. Seperti terasi udang, aneka ikan kering dan aneka fillet ikan. Bila datang ke kota ini, kurang lengkap rasanya bila tidak membawa krupuk ikan jenggelek, yang merupakan makanan khas Probolinggo. Produk lainnya yaitu rengginang, produksi Cak Juali. Rengginang ditawarkan dalam empat rasa. Ada rasa udang, rasa tenggiri, rasa bawang dan rasa pedas.
Untuk kudapan yang paling populer yaitu pisang goreng keriting dan brontak brintik. Jamu dalam kemasan juga diproduksi di sini yaitu sinom, jahe, sirih kunci dan beras kencur. Semua produk didesain dengan kemasan cantik dan dikemas dengan aluminium foil sehingga lebih higienis dan tahan lama.